Home

Rabu, 10 Juni 2015

Cara Menambahkan Ukuran Kertas F4 Folio pada Daftar Size di word

Ada kalanya akan lebih mudah jika ingin mengubah ukuran kertas pada word saat mengetik tanpa perlu mengatur custom pada pagesetup dan telah tersedia pada daftar Size,

Untuk menambah daftar kertas ukuran F4 (Folio) seperti pada gambar diatas ikuti langkah berikut :
1. Jika belum memiliki Nitro Pdf Pro silahkan download dan install dulu Nitro Pdf Pro 8 DISINI
(nitro Pdf Pro juga sangat mebantu dalam mengedit, menghapus, atau menambah file word, juga memiliki fitur lengkap dalam konversi file dokumen dan sangat mudah digunakan).
2. setelah selesai, buka Printer and Faxes (jika tidak tersedia pada star menu anda bisa mencarinya pada control panel)
3.  Klik kanan pada icon Nitro PDF Creator Pro 8, pilih Printing Preferences ... lihat gambar..!!!
4.  Setelah jendela Nitro PDF Creator Pro 8, pilih Printing Preferences pilih tab menu Pages, lalu pilih Custom Forms
  
5. Akan muncul kotak dialog Custom Form seperti gambar dibawah, pilih add, lalu isikan sesuai ukuran kertas pada kolom 1 nama, dan ukuran pada kolom 2 width (lebar kertas) dan 3 height (tinggi kertas), lalu klik OK
6. Setelah selesai silahkan buka MS Word lalu lihat hasilnya.
7. Semoga Berhasil...

7 ( TUJUH) TRADISI YANG ADA DI SUKU MANDAR Oleh : IBRAHIM

 
  1. KALINDAQDAQ Dalam masyarakat mandar terdapat tradisi yang sangat unik. Sejak dahulu kala, menelisik keunikan tradisi mandar, salah satunya tercermin pada kegemaran penduduknya yang bila berinteraksi dengan sesama, senang menggunakan perumpamaan ketika hendak menyampaikan keinginannya dan bahkan sering juga di lantunkan dalam acara kegiatan mappatammaq/to messawe. Yang dimana berupa sindiran – sindiran yang bisa membuat para setiap to messawe tersipu malu dengan mendengar lantunan kalindaqdaq. Kalindaqdaq ini terkadang bernuansa sebuah puisi, rayuan kepada wanita, dan bahkan terkadang juga berisikan motivasi atau semangat kepada pejuang ketika dalam masa masa perjuangan di jaman perebutan kekuasaan atau wilayah kerajaan  para raja – raja di mandar. 
  2. SAYYANG PATTU’DU Ia berupa seekor kuda yang menari turut sebuah irama yang di perdengarkan dalam acara, seperti acara Khataman Qur’an(mappatammaq), acara pernikahan (tokaweng),dll. Sayyang pattu’du (kuda menari), begitulah masyarakat suku mandar menyebut acara yang diadakan dalam rangka untuk mensyukuri anak – anak yang khatam (tamat) Al – Qur’an. Bagi warga suku mandar, tamatnya anak –anak mereka membaca 30 jus Al – Qur’an merupakan sesuatu yang sangat istimewa, sehingga perlu disyukuri secara khusus dengan mengadakan pesta adat sayyang pattu’du. Pesta ini diadakan sekali setahun, bertepatan dengan bulan Maulid/Rabiul awwal ( kalender hijriyah).pesta tersebut menampilkan atraksi kuda berhias yang menari sembari ditunggangi anak – anak yang mengikuti acara tersebut. Bagi masyarakat mandar, khatam Al – qur’an dan acara adat sayyang pattu’du memiliki pertalian erat antara satu dengan yang lainnya. Acara ini tetap mereka lestarikan dengan baik, bahkan masyarakat suku mandar yang berdiam di luar sulawesi barat dengan sukarela akan kembali ke kampung halamannya demi mengikuti acara tersebut. 
  3. SOKKOL LEMEAJU Sokkol lameaju merupakan sebuah makanan khas masyarakat suku mandar. Sokkol lameaju ini biasanya dibuat ketika masyarakat mandar lagi mengadakan acara keluarga,bahkan juga dalam keseharian ketika lagi dalam kesulitan mendapatkan beras. Bahan yang digunakan dalam membuat sokkol lameaju tersebut yaitu: lameaju/ubi.kacang ijo,kelapa. Dan cara pembuatannya sangat simpel.ubinya diparut kemudian di kukus bersama dengan kacang ijonya dan diberikan kelapa parut sedikit kemudian di kasi sedikit garam biar terasa nikmat rasa asinnya. Sokkol lameaju ini sangat bermanfaat kepada orang yang mempunyai penyakit gula dan juga sebagai pengganti beras. 
  4. PERAHU SANDEQ Suku Mandar memiliki sebuah model perahu khas yang menjadi ciri mereka sendiri. Namanya adalah perahu Sandeq. Biasanya mereka menggunakannya dalam kegiatan sebagai nelayan. Dan saat ini Sandeq banyak digunakan untuk kegiatan balapan dalam event – event tertentu saja, seperti dalam perayaan 17 agustus hari kemerdekaan kita. Perahu sandeq ini sangat disukai banyak kalangan dan bahkan  banyak menarik simpati para wisatawan asing. Karena perahu ini sangat trdisional dan bahkan bisa mengarungi benua, dan juga perahu sandeq ini tidak menggunakan mesin melainkan hanya menggunakan tenaga angin saja. Sungguh luar biasa. Inilah yang membuat para wisatawan asing tertarik melihat perahu sandek ketika perayaan hari kemerdekaan kita karena keunikannya dalam menaklukkan lautan yang hanya menggunakan tenaga angin saja. 
  5. LOKA ANJOROI Loka anjoroi juga merupakan makanan khas suku mandar. Yang dimana makanan tersebut merupakan bisa menjadi pengganti beras ketika masyaraakat dalam masa – masa susahnya mendapatkan beras atau dengan kata lain gagal panen. Loka anjoroi terbuat dari pisang mentah yang di kukus lalu di campur dengan santan kelapa. Loka anjoroi ini sangat enak di makan dengan ikan asin kering yang di tumis hingga pedis.hmmmmm......maknyus. 
  6. PARRAWANA/REBANA Dalam masyarakat Mandar banyak sekali tradisi – tradisi yang sangat unik. Salah satunya tercermin pada kegemaran penduduk masyarakat mandar adalah marrawana atau main rebana. Didalam mempermainkan alat musik tersebut biasanya di mainkan pada saat – saat  ada kegiatan pesta perkawinan dan bahkan yang paling populer sekarang ini yaitu adalah di acara mappatammaq/tomissawe. Dimana rawana tersebut dimainkan dengan atraksi kuda berhias  yang menari ketika mendengar lantunan suara rawana/rebana tersebut. Inilah keunikan masyarakat kita yang dimana bisa mebuat kuda menari dengan hanya mendengar suara rawana yang telah di mainkan oleh mansyarakat suku mandar 
  7. JEPA Jepa merupakan makanan khas mandar yang menjadi pengganti beras ketika masyarakat suku mandar mengalami gagal panen. Jepa juga sangat paling di cari ketika ada seseorang mengalami penyakit gula. Jepa sangat bermanfaat bagi kalangan suku mandar terutama kepada para nelayan mandar yang biasa pergi melaut sampai berbulan – bulan lamanya. Karena jepa bisa bertahan sampai  berbulan bulan,sedangkan beras terkadang busuk ketika sudah berbulan – bulan di simpan. sehingga para nelayan mandar sangat mengutamakan jepa ketimbang membawa beras. Jepa ini terbuat dari ubi kayu yang di parut lalu d peras agar airnya biasa keluar semua. Lalu kemudian di olah menjadi makanan dengan dimasak di atas Panjepangan. Panjepangan ini Semacam tanah liat yang di buat khusus menyerupai piring.  


TUJUH TRADISI ADAT KEBIASAAN BUGIS


  1. MAPPESAU (Mandi Uap/Sauna): Adalah salah satu ritual yang dijalankan sebelum memasuki acara pacar (MAPPACCI) mandi uap/sauna dilakukan secara tradisional menggunakan perapian kayu bakar dibalik tirai kain atau tirai bambu. Ritual ini dilakukakan selama tiga hari. 
  2. MAPPACCI (Malam Pacar): Yaitu suatu ritual dimana keluarga mepelai memberikan tanda pacar pada tangan mempelai, maksudnya agar niat mempelai dalam menjalani pernikahan bersih sebagai mana MAPPACCI asal kata MAPACCING artinya bersih atau suci. 
  3. MACCERA’ WATTANG : Seorang ibu yang sedang hamil/mengandung dengan umur kandungan 7 bulan akan diadakan sebuah acara yang dinamakan MACCERA’ WATTANG guna untuk memperbaiki posisi bayi di dalam kandungan dan agar untuk memperlancar proses melahirkan dengan mudah dan tidak terlalu menyakitkan sang ibu. Ritual ini dilakukan selama 3 hari 
  4. MAPPENRENRE’ TOJANG (Menidurkan Bayi/Batita di Dalam Ayunan) : Yaitu sebuah tradisi yang dilaksanakan bersamaan dengan AQIQAH guna agar seorang anak dapat tidur dengan nyaman. Biasanya seorang bayi yang diayun pada umur 7/40 hari hingga anak tersebut sudah dapat terbiasa tidur tanpa diayun lagi. 
  5. MAPPENRE’ TAMMA’ : Pada tradisi ini dimana akan diadakan sebuah acara pada anak yang sudah menamatkan bacaan AL-QURANnya sebanyak 30 juz, sebagai ucapan syukur sekaligus tanda penghargaan pada si anak tersebut. biasanya dalam tradisi tersebut seorang anak dinaikkan ke atas kuda dan diajak keliling kampung yang disertai dengan musik yang khas.M
  6. APPADENDANG : Suatu acara yang diadakan sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan karna diberikan rezki yaitu sawah yang kita panen mendapatkan panen yang lebih dari biasanya. Biasanya tradisi tersebut diadakan dengan menumbuk padi dengan bambu dengan irama tertentu yang khas. 
  7. MATTAMPUNG (Mendo’akan Orang Yang Meninggal) : Sebuah tradisi yang dilakukan untuk mendo’akan keluarga yang telah meninggal yang usia kematiannya telah mencapai 7 hari,14 hari, atau 40 hari. Biasanya tradisi tersebut diadakan dengan menyembelih seekor sapi.